Skip to content

Tips Membangun Bonding dengan Anak Sejak dalam Kandungan

Membangun kelekatan dengan anak adalah hal penting yang harus diperhatikan orang tua karena kelekatan adalah landasan bagi anak untuk berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas. Selain itu, kelekatan yang kuat dapat melindungi anak dari kecemasan, depresi, atau tekanan emosional berlebih dalam perkembangannya karena mereka merasa memiliki keluarga yang hangat dan dapat menceritakan setiap keluhan yang mereka alami. Bowlby, seorang tokoh psikologi mengenai teori kelekatan atau attachment menjelaskan bahwa kelekatan yang terjadi pada awal kehidupan seorang anak akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.  Menurut pengamatannya, Bowlby menjelaskan bahwa keterkaitan antara bayi dan ibu dimulai jauh sebelum kelahiran yang kemudian dinamakan Maternal Fetal Attachment (MFA).

Penelitian-penelitian terbaru pun mendukung hal itu dan menunjukkan bahwa kelekatan antara orang tua, terutama ibu dengan janin dalam kandungan berpengaruh terhadap optimalisasi perkembangan bayi setelah dilahirkan. Penelitian yang dilakukan oleh Punamaki, dkk. Menunjukkan bahwa kelekatan ibu hamil dan janin berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi setelah melahirkan dan berpengaruh pada hubungan yang dikembangkan serta kualitas perawatan ibu kepada bayinya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Golbasi, dkk. membuktikan bahwa jika ikatan ibu dengan anaknya yang belum lahir memiliki kualitas yang baik, hal itu akan berpengaruh positif pada kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah, melakukan aktivitas sosial, dan perkembangan pra sekolahnya karena tercipta secure attachment yang membuat anak merasa aman dan percaya diri, ada orang terdekat yang melindungi dan mendukungnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistami Prihandini dan Linda Primana, orang tua khususnya ibu perlu memperhatikan kondisi psikologisnya karena kondisi psikologis orang tua berpengaruh terhadap kualitas Maternal Fetal Attachment (MFA) yang dibangun. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan  depresi, memiliki banyak perasaan negatif mengenai melahirkan, serta kurang mendapatkan dukungan dari pasangan dan keluarga,  berisiko memiliki tingkat kelekatan yang rendah dengan anak (Sulistami & Linda, 2019; Rusanen et al., 2018).

Maka dari itu, ibu hamil perlu mendapat dukungan sosial  dan perlu  melakukan afirmasi positif pada diri sendiri untuk menjaga kondisi emosinya, seperti: “Saya seorang ibu yang baik dan bayiku mencintaiku’ atau ‘bayiku akan lahir sehat dan selamat”. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Chang, dkk di Taiwan menunjukkan bahwa mendengarkan musik berpengaruh positif pada kondisi emosi ibu sehingga membuatnya menjadi lebih tenang.  Dukungan dan kasih sayang suami juga akan berperan besar dalam menjaga kondisi emosi ibu. 

Nah parents, setelah membaca uraian di atas, ternyata kondisi orang tua dan asupan psikis yang diterima anak selama berada dalam kandungan berpengaruh terhadap perkembangan anak kedepannya. Jadi, orang tua perlu membangun bonding yang positif dengan anak sejak dalam kandungan untuk mendukung perkembangannya. Baca terus artikel ini agar tahu bagaimana cara membangun bonding yang positif dengan anak sejak dalam kandungan ya parents.

Pregnant Woman Practicing Yoga
image source: www.freepik.com

Bagaimana  cara membangun bonding dengan anak sejak dalam kandungan?

Orang tua bisa memberikan stimulasi pada janin untuk meningkatkan kedekatan emosional antara ibu, ayah, dan janin. Stimulasi yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan bonding dengan janin sejak dalam kandungan adalah stimulasi suara dan stimulasi gerakan. 

Stimulasi suara

Stimulasi suara antara lain:

  1. Mengajak janin berbicara

Janin dapat mendengar suara apa pun yang ada di sekitarnya, termasuk ketika orang tua baik ayah mau pun ibu mengajaknya bicara. Janin juga mampu mengenal dan merespon terhadap suara pada saat diajak berbicara. Bayangkan bagaimana jika janin mendengar kemarahan orang-orang disekitarnya? Bukan orang tua saja yang stres, namun bayi juga bisa merasa stres karena mendengar kemarahan orang di sekitarnya dan berpengaruh pada perkembangan tubuh mau pun otaknya.

  1. Memberikan rangsangan pendengaran

Orang tua bisa memberikan rangsangan suara musik, membacakan cerita, atau mendengarkan murottal bagi yang beragama muslim. Stimulasi itu bisa merangsang perkembangan otak janin agar berkembang secara optimal.

  1. Menceritakan kegiatan orang tua

Selama 24 jam, janin terus berada dalam rahim ibu dan mengikuti seluruh aktivitas yang ibu lakukan. Menceritakan aktifitas ibu kepada janin akan semakin mengeratkan hubungan emosional ibu dan janin.

Stimulasi gerakan

Stimulasi gerakan untuk meningkatkan bonding dengan janin adalah dengan membelai dan mengusap janin melalui perut ibu. Olahraga senam hamil, di samping meningkatkan kesehatan ibu,  juga penting untuk meningkatkan bonding  karena janin merasa seperti diajak bermain, sehingga akan terbentuk dan  terjalin kedekatan emosional. Selain itu, ibu hamil juga disarankan melakukan yoga karena menurut penelitian Muzik, dkk., yoga bisa mengurangi depresi dan meningkatkan kualitas Maternal Fetal Attachment.

Jadi, bagaimana parents? Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba tips di atas ya! Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan fisik dan mental karena kondisi emosi ibu berpengaruh positif untuk membangun kelekatan dengan anak.

References

Sri Wahyuni. Stimulasi Pra Lahir untuk Membangun Kedekatan Emosional

Prihandini, Sulistami. Primana, Linda. 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Kelekatan Ibu terhadap Janin dalam Kandungan. Volume 27, Nomor 2. Halaman 125 – 135.

Lia Sari, Suci. Devianti, Rika. Safitri, Nur’aini. 2018. Kelekatan Orangtua untuk Pembentukan Karakter Anak. Volume 1, Nomor 1. Halaman 17 – 31.

Amy Miller. 2017. Building a Secure Attachment During Pregnancy.

Like This

Share This

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp