Skip to content

3 Tips Membangun Kelekatan Ayah-Anak

Dalam kehidupan rumah tangga/keluarga, tidak jarang muncul pendapat seperti “mengurus anak itu tugas ibu, sedangkan tugas ayah mencari nafkah”. Padahal mengurus anak itu urusan kedua belah pihak, lho. Menurut situs Dayton Children’s, peran ibu dalam mengasuh anak mencapai 47%, sedangkan peran ayah hanya mencapai 20% (Merdeka, 2019). Hal ini disebabkan karena ibu yang lebih sering berada di rumah (ibu rumah tangga), sehingga ibu memiliki lebih banyak waktu dengan anak. Walaupun begitu, di era modern ini tidak sedikit seorang ibu yang bekerja di luar rumah, namun tetap dianggap sebagai pengasuh utama di dalam keluarga (peran ganda), sedangkan peran ayah hanya di lingkup publik (Psychology Today, 2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hardani, dkk (2017), sebanyak 107/600 responden termasuk ke dalam kelekatan anak-ayah kategori rendah. Hal ini disebabkan karena budaya parenting di Indonesia membatasi peran ayah hanya sebagai pemberi nafkah (Septiani & Nasution, 2017). Padahal baik ayah maupun ibu mempunyai peran penting dalam pengasuhan anak. Begitu juga dengan kelekatan yang terbentuk antara ayah-anak. Walaupun ibu dianggap sebagai figur lekat utama, bukan berarti kelekatan yang terbentuk antara ayah-anak tidak penting. Hal ini menjadi penting karena kelekatan yang terbentuk antara ayah-anak dapat memengaruhi cara anak dalam menjalin hubungan sosial kelak. Ayah yang penuh kasih sayang, suportif, memberikan rasa aman dan nyaman, dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Hal ini terjadi karena biasanya ayah menjadi sosok yang menjadi panutan bagi anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi ayah untuk membangun kelekatan yang aman dengan anaknya. Berikut ini adalah 3 hal yang dapat dilakukan untuk membangun kelekatan ayah-anak.

Father reading bedtime story
image source: www.freepik.com

1. Membacakan Cerita Sebelum Tidur

Ayah yang bekerja tentu lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah, sehingga terkadang hanya bertemu dengan anak saat malam hari menjelang tidur. Oleh karena itu, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk membacakan cerita sebelum tidur. Hal ini dapat membuat anak merasakan kasih sayang serta kehangatan sang ayah. Membacakan cerita sebelum tidur dapat menjadi sebuah aktivitas yang membuat ayah-anak lebih dekat.

 

2. Memberikan Afeksi

Pemberian afeksi dapat dimulai melalui hal-hal kecil, misalnya saat anak berumur <6 bulan yang masih sering terbangun saat tengah malam. Ayah dapat menggantikan ibu untuk menimang anak agar tidur kembali, sehingga tumbuh rasa nyaman dan aman di dalam diri anak. Selain itu, jangan ragu untuk melakukan kontak fisik seperti memberikan pelukan saat ayah baru pulang kerja. Jika umur anak sudah lebih besar (memasuki umur prasekolah), ayah dapat menanyakan tentang kegiatan anak atau perasaan anak pada hari itu, sehingga anak dapat merasakan kepedulian sang ayah.

 

3. Memberikan Apresiasi dan Dukungan Kepada Anak

Memberikan apresiasi untuk anak merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam membangun kelekatan dengan anak. Ayah yang memberikan apresiasi dan dukungan terhadap hal yang dilakukan oleh anak, membuat anak merasa puas karena diberikan kepercayaan dan dukungan penuh oleh ayahnya (Ervika, 2000).

(Robinson, Saisan, et al., 2020)

 

Dua secure attachment lebih baik dibandingkan satu. Oleh karena itu, orang tua harus bekerja sama dalam mengasuh anak-anaknya, sehingga anak dapat merasakan kasih sayang dan kedekatan yang seimbang dari kedua orangtuanya.

References

Aryanti, Putri Herlina, dkk. (2019). “Hubungan Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan dengan Kelekatan Anak Usia Prasekolah”. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 12(2), 83—94.

Ervika, E. (2000). “Kualitas Kelekatan dan Kemampuan Berempati pada Anak”. Skripsi, Universitas Gadjah Mada.

Hardani, R., dkk. (2017). “Kelekatan Anak dengan Ibu dan Ayah serta Perilaku Pornografi pada Anak Usia SMP”. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 10(2), 120—131.

Roberts, Paul, Bill Mosley. (2016). “Father’s Time”. (https://www.psychologytoday.com/intl/articles/199605/fathers-time)

Robinson, Lawrence, et al. (2020). “Building Secure Attachment Bond with Your Baby”. (https://www.helpguide.org/articles/parenting-family/building-a-secure-attachment-bond-with-your-baby.htm)

Septiani, D., Nasution, I. N. (2017). “Peran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan bagi Perkembangan Kecerdasan Moral Anak”. Jurnal Psikologi, 13(2).

Wuri. (2019). “Kedekatan Ibu-Anak Bukan Sekadar Mitos, Ini Alasan Logisnya”. (https://m.merdeka.com/gaya/kedekatan-ibu-anak-bukan-sekadar-mitos-ini-alasan-logisnya.html)

Like This

Share This

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp