Skip to content

Terbatasi Jarak: Bagaimana Menjaga Hubungan Anak dengan Kakek dan Nenek di Masa Pandemi?

Situasi pandemi COVID-19 membuat masyarakat terpaksa membatasi pertemuan secara langsung dengan orang lain, termasuk keluarga besar yang tinggal di rumah yang berbeda. Hal ini membuat kesempatan anak-anak untuk bertemu dengan sanak saudaranya menjadi terbatas, seperti pertemuan dengan kakek dan nenek mereka. Frekuensi kunjungan ke rumah kakek dan nenek pun menjadi lebih sedikit daripada saat sebelum pandemi. Lantas, apa saja pengaruh terbatasnya pertemuan ini terhadap anak serta kakek dan nenek?

Bagi kakek dan nenek, menghabiskan waktu bersama cucu dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan hidup dan kesehatan tubuh [1]. Dengan turut serta mengasuh cucu, kakek dan nenek akan memandang diri mereka sebagai sosok yang berguna dan dibutuhkan dalam keluarga. Peran seperti ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan evaluasi diri pada orang-orang lanjut usia (lansia), sekaligus memberi dukungan antargenerasi bagi mereka. Berbagai kegiatan yang dilakukan bersama cucu juga dapat meningkatkan aktivitas fisik kakek dan nenek sehingga bermanfaat bagi kesehatan fisik mereka. Selain itu, merawat cucu juga berkaitan dengan penurunan rasa kesepian dan isolasi sosial pada kakek dan nenek [2].

Sementara itu, bagi anak, kakek dan nenek turut menyumbang berbagai peran dalam perkembangannya, terutama dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan sehingga anak dapat memahami peran sosial mereka dengan lebih baik [3]. Masa lansia adalah masa di mana seseorang sudah mencapai keadaan yang stabil dalam berbagai aspek kehidupannya, sehingga mereka dapat mengingatkan keluarga mereka pada nilai-nilai dasar yang dianut. Biasanya, kakek cenderung mengajari cucu mereka tentang antusiasme, sedangkan nenek lebih berperan mengajarkan kepedulian dan kasih sayang. Pengasuhan kakek dan nenek secara umum juga dapat mengajarkan altruisme dan sopan santun bagi cucu mereka. Selain itu, hubungan yang hangat dengan kakek dan nenek dapat mempengaruhi pandangan anak terhadap para lansia dan mengurangi ageism atau diskriminasi terhadap kelompok lansia [4]. Dengan terbatasnya pertemuan selama pandemi, maka manfaat-manfaat kebersamaan anak dengan kakek dan nenek pun tidak bisa diperoleh secara maksimal.

Grandparents video call
image source: www.freepik.com

Menjaga komunikasi antara anak dengan kakek dan nenek di kala pandemi

Meninjau fenomena ini, Anda sebagai orang tua anak dapat menjadi ‘perantara’ antara anak dengan kakek dan nenek mereka. Meski terhalang oleh jarak, bukan berarti selama pandemi tidak ada yang bisa dilakukan untuk tetap saling terhubung. Sejumlah alternatif cara dapat dilakukan untuk menjaga komunikasi antara anak dengan kakek dan nenek di kala pandemi [5], seperti:

1. Mengirim surat dan hadiah

Anda dapat mendorong dan memberi dukungan bagi anak Anda untuk mengirim surat dan hadiah kepada kakek dan nenek mereka. Meski tidak dapat bertemu secara langsung, anak tetap dapat mengirim hadiah lewat jasa kurir. Tidak hanya hadiah, anak juga dapat sekaligus berkirim surat kepada kakek dan neneknya. Pada zaman yang serba modern seperti sekarang ini, tentu surat yang ditulis tangan dapat menjadi suatu hal yang unik bagi anak-anak dan cukup ‘menantang’ untuk dilakukan.

Dengan berkirim surat, maka antara kakek dan nenek dengan cucu tetap bisa berkomunikasi satu sama lain. Karena surat bukanlah suatu jenis komunikasi yang spontan, maka menulis surat dapat menjadi sarana untuk mencurahkan perasaan dan saling berbagi cerita secara lebih mendalam.

2. Berkomunikasi lewat telepon

Anda juga dapat mendorong orang tua dan anak Anda untuk saling menelepon. Bagi kakek dan nenek yang belum terlalu familier dengan teknologi seperti pertemuan virtual atau berbagai jenis media sosial, menghubungi cucu masih bisa dilakukan melalui telepon. Saat bertelepon, kakek dan nenek dapat mengajak cucu mereka untuk berbincang-bincang kecil, seperti menanyakan kabar, hal-hal yang sang cucu sedang lakukan, kegiatan mereka sehari-hari, dan lain sebagainya. Anda juga dapat mendorong anak Anda untuk bertanya bagaimana kabar kakek dan neneknya serta mengajak mereka mengobrol tentang berbagai hal.

Anda dapat membantu membuat jadwal rutin untuk bertelepon. Biasanya, akhir pekan menjadi waktu yang ideal untuk bertelepon, karena anak sedang libur sekolah dan kakek nenek yang bekerja juga sedang libur. Dalam kesempatan tersebut, Anda sebaiknya mengarahkan anak untuk fokus terhadap percakapan dengan kakek dan neneknya serta tidak buru-buru melakukan kegiatan yang lain.

3. Melakukan panggilan video (video call)

Apabila orang tua Anda sudah akrab dengan perkembangan teknologi, maka video call dapat menjadi opsi yang bagus untuk dipilih. Dengan video call, maka anak dapat melihat bagaimana penampilan kakek dan neneknya. Begitu juga sebaliknya, kakek dan nenek dapat melihat bagaimana perkembangan cucu mereka selama mereka tidak bertemu secara langsung.

Selain berbicara satu sama lain, video call juga dapat menjadi sarana untuk melakukan berbagai aktivitas menyenangkan bersama-sama. Misalnya, sarapan atau makan malam dapat dilakukan sambil melakukan video call, sehingga kegiatan makan dapat berlangsung dengan lebih ramai. Anda juga dapat meminta tolong orang tua Anda untuk mengajari cucu mereka melakukan berbagai hal, seperti berhitung, membuat origami, bernyanyi, dan lain sebagainya. Selain itu, melalui video call, kakek dan nenek juga dapat membacakan cerita atau dongeng bagi cucu mereka sebelum tidur.

Dengan tetap menjalin komunikasi selama pandemi, maka baik anak maupun kakek dan neneknya dapat saling memberi dukungan sehingga mampu mengurangi kekhawatiran mereka akan situasi pandemi yang serba tidak menentu ini. Selain itu kakek dan nenek tetap bisa merasakan lebih diperhatikan, dan mengurangi loneliness pada mereka. Oleh sebab itu, alangkah pentingnya membantu mereka untuk senantiasa terhubung satu sama lain.

References

[1] Zhou, J., Mao, W., Lee, Y., & Chi, I. (2017). The impact of caring for grandchildren on grandparents’ physical health outcomes: The role of intergenerational support. Research on Aging, 39(5), 612-634.

[2] Quirke, E., König, H. H., & Hajek, A. (2019). Association between caring for grandchildren and feelings of loneliness, social isolation and social network size: A cross-sectional study of community dwelling aduts in Germany. BMJ open, 9(12).

 [3] Pujiatni, K., & Kirana, A. (2013). Penjaga Nilai-Nilai Keluarga: Peran Kakek Nenek dalam Pengasuhan Cucu. Prosiding Seminar Nasional 2013, 302-309.

[4] Flamion, A., Missotten, P., Marquet, M., & Adam, S. (2019). Impact of contact with grandparents on children’s and adolescents’ wiews on the elderly. Child development, 90(4), 1155-1169.

[5] Bates, J. S. (2020). Navigating the coronavirus pandemic: Advice for grandparents from grandparents. Journal of Extension, 58(6), 1-5.

Like This

Share This

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp