Skip to content

Binge Eating Disorder: Makan Tiada Henti

Siapa di antara kalian yang sangat suka makan? Apakah kalian mengetahui bahwa ada gangguan makan yang ditandai dengan perilaku makan terus-menerus? Gangguan tersebut bernama binge eating disorder (BED).

BED adalah gangguan makan yang ditandai dengan makan berlebihan secara kompulsif. Gangguan ini juga menyebabkan pengidapnya mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak dan tergolong tidak normal. Mereka akan merasa kehilangan kendali dan kesulitan untuk berhenti makan. Episode binge eating atau perilaku makan berlebihan biasanya terjadi minimal dua kali seminggu dalam enam bulan [1].

Pada tahun 2013, BED menjadi gangguan makan terbaru yang masuk ke DSM-5. DSM sendiri merupakan pedoman resmi diagnosa gangguan mental [2]. Hal ini memberikan pengaruh baik bagi para pengidap BED, karena dengan masuknya BED ke DSM-5, penanganan mereka dapat dibiayai oleh perusahaan asuransi [3].

Eating
Foto oleh www.freepik.com

Apa yang menyebabkan individu memiliki keinginan makan terus-menerus hingga tergolong tidak normal? Sayangnya, penyebab dari BED sendiri masih belum dapat dipastikan. Namun, ada beberapa sudut pandang yang menjelaskan faktor terjadinya gangguan ini [1.1]. Berikut faktor-faktornya:

Faktor biologis

Kelainan biologis seperti mutasi genetik dan hormon yang tidak seimbang.

Faktor psikologis

Depresi, ketidakpuasan terhadap tubuh, dan kesulitan mengatasi perasaan seperti stress, dikatakan dapat menyebabkan individu mengalami binge eating.

Faktor sosial dan budaya

Peristiwa-peristiwa traumatis dapat menyebabkan individu mengidap BED. Contohnya seperti kekerasan seksual, kekerasan domestik, dan peristiwa traumatis lainnya. Di zaman serba media sosial seperti sekarang, komentar orang lain di media sosial mengenai tubuh kita juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami stres dan berakhir dengan binge eating.

BED juga memiliki beberapa gejala spesifik lainnya loh teman-teman [1.2], seperti:

  1. Terus makan walaupun sudah merasa kenyang
  2. Mengalami kecemasan dan dapat menjadi tenang kembali hanya setelah makan berlebihan
  3. Mati rasa saat sedang makan berlebihan
  4. Hanya makan dengan jumlah tidak normal jika sedang sendirian
  5. Menyimpan stok makanan yang banyak untuk dimakan saat sedang sendirian


Mereka yang mengidap BED biasanya tidak melakukan usaha apa-apa untuk menghentikan pola makannya yang berlebihan. Karena jika mengurangi atau bahkan berhenti makan, mereka justru merasa tidak tenang. Namun faktanya, mereka tidak merasa puas atau senang setelah makan banyak, lho. Rasa bersalah yang justru akan muncul dan menghantui pengidap BED setelah makan dengan tidak terkendali.

Mereka yang mengidap BED umumnya memiliki kepercayaan diri yang rendah atau selalu merasa tidak pantas dibandingkan dengan orang lain. Mungkin teman-teman bertanya, apa hubungannya? Jadi, perilaku makan dengan jumlah banyak ini dianggap sebagai pelarian untuk menghindari masalah-masalah hidup mereka [4].

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah gangguan ini terjadi semakin banyak di diri orang lain atau bahkan diri sendiri? Pencegahan dapat dimulai dengan menjaga perkataan kita agar tidak melukai perasaan orang lain. Seperti yang telah disebutkan pada faktor sosial budaya, salah satu penyebab seseorang mengidap BED adalah karena bentuk tubuhnya dikomentari oleh orang lain, baik melalui media sosial maupun perkataan langsung. Tekanan dari orang lain tentu dapat mempengaruhi kepercayaan diri kita. Tidak ada yang tahu bagaimana orang lain menerima komentar kita. Bisa saja berdampak pada kesehetan mentalnya, lho. Jangan sampai lisan kita menyakiti orang lain dan membuat mereka tidak mencintai diri sendiri, ya!

Sumber

[1] Ekern, J. 2012. Binge Eating Disorder: Causes, Symptoms, Signs & Treatment Help. Diakses dari https://www.eatingdisorderhope.com/information/binge-eating-disorder pada 25 Agustus 2020.

[2] Pradhana, A. & Handadari, W. 2017. Hubungan antara Kesadaran Diri dengan Kecenderungan Gangguan Makan Berlebihan pada Remaja dengan Obesitas di Surabaya. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga, 6, 11 – 21.

[3] National Eating Disorders. n.d. Binge Eating Disorder. Diakses dari https://www.nationaleatingdisorders.org/learn/by-eating-disorder/bed pada 25 Agustus 2020.

[4] Rukmana, L. 2017. Kepercayaan Diri Pada Wanita Dewasa Awal Penderita Binge Eating. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, 10(2), 121 – 128.

Like This

Share This

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp