Apa yang bapak ibu pikirkan ketika melihat anak kita ternyata berbeda dari anak-anak lainnya? Rasa yang tidak karuan, bingung, sedih, jatuh, malu, khawatir dan bahkan bertanya pada Tuhan, “mengapa saya?”, “apa yang harus saya lakukan agar anak saya sembuh?”, “apakah anak saya akan sembuh?”, “kemana anak saya harus berobat?”, “jika anak saya seperti ini, siapa yang akan merawatnya kalau saya sudah meninggal?”
Pertanyaan seperti itu tidak jarang muncul di benak kita. Berapa tahun kita mengusahakan kesembuhan anak kita? Berapa lama kita berharap dan berharap untuk kesembuhan anak kita? Bahkan sering di alam bawah sadar kita, kita bermimpi bahwa anak kita sembuh dan bisa berkembang seperti anak-anak lainnya.
Bapak dan ibu, saya yakin proses yang dihadapi saat ini tidaklah mudah. Anda semua adalah orang-orang hebat yang dipercaya oleh Tuhan untuk bisa memiliki dan merawat anak- anak yang special.
Lalu bagimana kita bisa menyikapi tantangan ini dengan positif?
- Bapak dan ibu sebagai suami istri hindarilah untuk saling menyalahkan. Kedaan seperti ini adalah kesempatan untuk memperkuat hubungan Anda. Jadilah tim yang hebat dan tidak terkalahkan oleh permasalahan apapun. Perkuat hubungan dengan saling mendukung satu sama lain, sering berkomunikasi, saling terbuka, dan sempatkanlah untuk berpergian hanya berdua saja.
- Manfaatkan setiap dukungan yang tersedia dari lingkungan sekitar Anda. Bergabunglah dengan organisasi-organisai yang bergerak di bidang sosial. Mereka sering menawarkan bantuan, baik berupa bantuan dana, alat bantu ataupun bantuan terapi.
- Jangan lewatkan dan jangan ragu untuk bergabung dengan perkumpulan para orang tua yang juga memiliki anak difabel. Dalam perkumpulan tersebut, Anda, para orang tua akan saling menguatkan, saling mendukung, saling memberikan informasi, berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dari para ahli, tidak merasa sendiri, melakukan kegiatan yang positif dan masih banyak keuntungan yang lain.
- Tetaplah fokus dengan anak Anda. Perhatikan setiap kebutuhan terapi dan kesehatan anak Anda. Ketika terapi, mintalah edukasi dari terapis dan lakukanlah latihan-latihan yang diajarkan oleh terapis di rumah. Selalu sempatkan dan tetaplah semangat.
- Selain memperhatikan anak, tetaplah juga memperhatikan diri Anda sendiri. Ketika Anda merasa penat, butuh hiburan, butuh waktu untuk sendiri, penuhilah kebutuhan itu. Mintalah bantuan suami/ istri atau kakek/ nenek atau saudara untuk menjaga anak-anak selagi Anda ingin sendiri.
- Kurangi stress dengan berolah raga, melakukan hobby, bermeditasi atau melakukan hal-hal menyenangkan lainnya.
Teruntuk Anda semua para orang tua yang hebat, jangan pernah menyerah, nikmatilah proses yang ada, karena lewat ini semua kita menjadi lebih baik dan menjadi pribadi yang sangat kuat.