Skip to content

Mengenal Gangguan Spektrum Autisme (GSA)

Gangguan spektrum autisme (GSA) atau biasa disebut sebagai autisme adalah serangkaian gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan pada perilaku, komunikasi, dan sosial (1.2). Autisme bukanlah suatu gangguan perkembangan yang tunggal, ia meliputi banyak gejala dengan dampak di segala aspek kehidupan. Penyebab pasti dari autisme belum ditemukan, namun dipercaya faktor genetik, non-genetik serta interaksi antara keduanya berperan penting dalam kemunculan gejala autisme (1,5). Secara genetik, ditemukan adanya mutasi pada anak dengan autisme sehingga mengganggu perkembangan syaraf sejak dalam kandungan (1). 

Istilah autisme (autism, autistic) digunakan untuk berbagai gangguan perkembangan yang menunjukkan gejala utama berupa hambatan komunikasi sosial serta perilaku yang terbatas, stereotipik dan berulang (1.3.4). Secara klinis, seorang anak dapat didiagnosis apabila menunjukkan gejala utama yang mulai muncul di usia sebelum 3 tahun (1.3.5). Gejala yang biasanya muncul pada masa bayi atau balita adalah perilaku lekas marah, pasif, dan sulit tidur dan makan, yang kemudian diikuti keterlambatan bahasa dan keterlibatan sosial. Pada beberapa anak gejala ditunjukkan dengan perilaku sangat mudah rewel, kontak mata yang buruk (tidak mau bertapapan mata dengan orang dewasa), dan kurang respons terhadap suara atau interaksi orangtua. Berbeda dengan anak pada umumnya, perilaku tersebut tidak membaik seiring berjalannya usia. Perilaku tersebut justru semakin memburuk secara gradual dan diikuti dengan keterlambatan perkembangan dalam berbagai aspek (1).

Diagnosis anak dengan autisme dapat dilakukan sejak masa balita. Biasanya diagnosis dapat ditegakkan apabila ditemukan gejala yang secara klinis bermasalah, setelah dilihat dari berbagai sudut pandang. Orangtua dapat melaporkan perkembangan yang dianggap tidak wajar pada dokter spesialis anak, dokter spesialis syaraf, serta psikolog. Pemeriksaan dilakukan tidak hanya sekali dan dilakukan oleh berbagai ahli.

Beberapa gejala yang dapat diamati oleh orangtua yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme adalah sebagai berikut (6.7):

  1. Kurang dalam hubungan timbal balik sosial dan emosional. Misal tidak tertarik jika diajak bicara, tidak memahami emosi, tidak bisa memulai atau merespon percakapan.
  2. Kurangnya komunikasi nonverbal dalam interaksi sosial. Misal penggunaan gerakan atau gesture yang tidak biasa, tidak dapat mempertahankan kontak mata, tidak memahami gesture atau body language orang lain.
  3. Kurang bisa mengembangkan, mempertahankan, dan memahami hubungan antar manusia. Misal tidak bisa bersikap sesuai dengan konteks sosial, tidak bisa bermain dengan anak lain, tidak tertarik untuk bermain atau berinteraksi dengan orang lain.
  4. Perilaku yang aneh. Misal gerakan tubuh aneh yang berulang (rocking, flapping, spinning, running back and forth), aktivitas penggunaan objek yang berulang (memutar-mutar ban mobil mainan, menggoyang-goyang tongkat), gaya bicara yang tidak wajar (echolalia, menggunakan bahasa aneh atau bahas alien, bahasa baku)  
  5. Tidak fleksibel dengan perubahan. Misal harus selalu menggunakan alat makan yang sama dan rewel tanpa alasan ketika diganti, rewel ketika melewati jalan yang berbeda untuk tujuan yang sudah diketahui, meletakkan benda di tempat yang sama persis.
  6. Minat yang terbatas dan sangat mendalam pada suatu hal yang tidak sewajarnya ditunjukkan oleh anak seusianya. Misal kegemaran tidak wajar tentang tokoh tertentu yang mana aktivitasnya selalu berkaitan dengan tokoh tersebut.
  7. Bereaksi secara berlebihan atau justru tidak bereaksi sama sekali pada stimulus sensori. Misal, tidak bereaksi pada rada sakit atau perubahan suhu, merespon berlebihan terhadap suara atau tekstur tertentu, tidak berhenti membaui dan menyentuh objek tertentu, dan tertarik pada cahaya atau gerakan tertentu.
 

Gejala di atas dapat muncul dengan kombinasi dengan karakteristik yang berbeda pada setiap anak. Tidak semua anak dengan autisme menunjukkan secara jelas semua gejala di atas. Namun perlu diingat bahwa gejala utama yang harus terlihat adalah kesulitan dalam kemampuan berkomunikasi, kemampuan bersosial, serta perilaku terbatas/aneh yang berulang.

Sumber:

  1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4766109/
  2. https://www.webmd.com/brain/autism/autism-spectrum-disorders
  3. PPDGJ
  4. https://www.autismspeaks.org/what-are-symptoms-autism
  5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2931781/
  6. https://www.autismspeaks.org/what-are-symptoms-autism
  7. https://www.autismspeaks.org/dsm-5-criteria

Like This

Share This

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp