Skip to content

Belajar Menjadi Orang Tua: Perjalanan Sepanjang Hayat

Orang tua merupakan guru pertama, di dalam sekolah yang bernama keluarga. Di sini lah anak pertama kali belajar mengenali dirinya, orang di sekitarnya, nilai-nilai, dan juga pemahaman mengenai semesta. Tidak hanya itu, orang tua, dalam perjalanannya mendidik anak, juga mendapatkan pengalaman luar biasa mengenai kasih sayang, perasaan tenang, dan berbagai pengalaman emosi lain dalam perjalanannya.

Parenting sejak dini menduduki posisi penting dalam perkembangan anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa stimulasi sejak dini dapat berpengaruh kepada perkembangan motorik, kognitif, dan afektif anak. Tantangan ini terkadang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua apabila merasa kurang percaya diri dengan kemampuannya mendidik anak.

Orang tua merupakan guru pertama, di dalam sekolah yang bernama keluarga. Di sini lah anak pertama kali belajar mengenali dirinya, orang di sekitarnya, nilai-nilai, dan juga pemahaman mengenai semesta. Tidak hanya itu, orang tua, dalam perjalanannya mendidik anak, juga mendapatkan pengalaman luar biasa mengenai kasih sayang, perasaan tenang, dan berbagai pengalaman emosi lain dalam perjalanannya.

Parenting sejak dini menduduki posisi penting dalam perkembangan anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa stimulasi sejak dini dapat berpengaruh kepada perkembangan motorik, kognitif, dan afektif anak. Tantangan ini terkadang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua apabila merasa kurang percaya diri dengan kemampuannya mendidik anak.

Ayah Bunda, pernahkah merasa bingung bagaimana menghadapi anak? Pernahkah Ayah Bunda ragu apakah yang ayah-bunda lakukan benar-benar yang terbaik untuk anak?

Parenting sejatinya merupakan seni yang berbasis ilmu, di mana selain belajar bagaimana parenting yang positif, orang tua juga belajar mengenali diri sehingga bisa memosisikan peran dengan tepat kepada anak.

Pemahaman terhadap diri memiliki peran yang penting dalam membangun hubungan positif antara orang tua dan anak.

Berikut merupakan beberapa prinsip parenting yang di dasarkan pada pemahaman diri yang perlu diperhatikan sebagai orang tua:

Hadir sepenuhnya
Pernahkan Ayah Bunda memikirkan tentang pekerjaan, permasalahan atau hal lainnya ketika sedang menemani anak? Coba kita posisikan sejenak di tempat anak. Apakah menyenangkan apabila kita sedang beraktivitas namun rekan kita tidak benar-benar mendengarkan? Anak juga tentu merasakan bahwa orang tuanya tidak hadir sepenuhnya, sehingga yang terjadi adalah tidak adanya interaksi bermakna.
Ketika orang tua benar-benar memberikan perhatian pada apa yang sedang dilakukan, pikirkan atau rasakan, orang tua juga akan memahami apa yang sedang dirasakan oleh anak. Hasilnya adalah orang tua dapat menempatkan posisi yang tepat sesuai dengan kondisi emosi anak. Anak tidak meminta orang tua untuk ada setiap saat, namun anak membutuhkan benar kehadiran kita dalam proses interaksi yang berjalan.

Pelajaran sepanjang hidup
Anak memberikan orang tua kesempatan untuk tumbuh dan menantang orang tua dalam melihat permasalahan yang kita miliki saat kecil. Tidak jarang orang tua mengasuh anak dengan cara yang sama dengan cara orang tuanya dulu mengasuhnya. Hal ini tidak sepenuhnya salah, namun juga kurang tepat karena adanya perbedaan zaman. Menjadi orang tua mengajarkan kita untuk terbuka pada pengalaman, sehingga dapat terus memelihara rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi anak terhadap dunia.
Cara mengasuh dan mendidik anak pada zaman digital tentu berbeda dengan zaman sebelumnya. Oleh sebab itu, refleksi diri dan keterbukaan terhadap pengalaman dapat membantu Ayah Bunda untuk terus belajar menjadi orang tua.

Respon yang fleksibel
Ketika anak tantrum di ruang publik, seringkali orang tua mengeluarkan respon otomatis seperti memarahi ataupun memberikan hal yang anak inginkan. Hasilnya, anak akan tetap tantrum, diam, atau bahkan menjadi tenang. Namun apakah hal tersebut adalah respon yang tepat?
Fleksibiltas dalam respon orang tua merupakan kemampuan untuk memilah-milah tindakan berdasarkan pertimbangan. Dari pada bertindak secara otomatis terhadap suatu situasi, Ayah Bunda dapat merefleksikan situasi dan dengan sengaja memilih arah tindakan yang sesuai.
Agar dapat memberikan respon seperti ini, perlunya ‘kehadiran’ orang tua, sehingga seluruh respon orang tua ditujukan untuk kebaikan anak.

Family Hands on Blue
Image Source: www.freepik.com

Mindsight
Mindsight adalah kemampuan untuk mengenali pikiran kita dan pikiran orang lain. Sebagai orang tua, terkadang kita terjebak dalam hal-hal yang sifatnya permukaan. Misalnya, anak berbohong kemudian kita beri teguran atas perilaku berbohongnya agar tidak terulang kembali. Namun demikian, barangkali kita tidak mencapai pemahaman yang lebih dalam di balik kebohongan anak tersebut, yaitu untuk mendapat perhatian orang tua karena ia kesepian.
Orang tua yang memelihara hubungan dengan saling berbagi perasaan dan pengalaman dapat membantu anak untuk memahami dirinya dan membangun keterampilan sosial mereka. Hal ini bisa dilatih dengan melihat tanda-tanda kecil seperti perkataan atau ekspresi nonverbal ditunjukkan anak dalam setiap perilakunya.

Hidup yang menyenangkan
Ayah Bunda, jangan lupa untuk menikmati setiap momen bersama anak. Saling berbagi kebahagiaan dan rasa syukur atas hidup di dunia yang menakjubkan sangat penting untuk perkembangan diri yang positif pada anak.
Terkadang tekanan dari peran lain sebagai orang tua memaksa orang tua untuk fokus pada masalah kehidupan dari pada menikmati dan belajar dari apa yang ditawarkan kehidupan.
Terkadang kita terlalu sibuk untuk melakukan hal-hal untuk anak kita, namun kita lupa betapa pentingnya untuk menikmati waktu bersama mereka.

Ketika menjadi orang tua, kita melihat diri kita sebagai guru dari anak, namun setelahnya kita akan melihat bagaimana anak-anak kita juga memberikan pelajaran untuk kita.

Sumber:

Disadur dari buku karya Siegel & Hartzell pada tahun 2003 dengan judul Parenting from the Inside Out: How a deeper self-understanding can help you raise children who thrive.

Like This

Share This

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp